Pagi itu terasa agak panas sekali, gak tau kenapa ya akhir-akhir ini kok sering puanas banget, nampaknya pemanasan global sudah mulai terasa nih,kita harus banyak berbuat untuk mengurangi pemanasan global ini, salah satunya apa yang saya lakukan ini bersama-sama temen bersepeda keliling kota J ,cui dimane?,ku baca smsnya om wahyu pagi gitu, pukul sudah menunjukkan 6.30WIB, rencananya kami bertiga plus keluarga dari kakaknya om wahyu gowes ke kota,telah bersama saya si danang, yang suka gowes dan maniak game,dan bebrgegaslah saya dan danang menuju monas( Monument Nasioanl) karena kami janjian ketemu di sana sama wahyu,dengan mengendarai sepeda lipet dan danang menunggangi si element challenger putih kami menyusuri station Djuanda kemudian berbalik arah dan berputar di samping masjid Istiqlal, dan menyusuri jalan di samping masjid Istiqlal dan kemudian berbelok kanan, dan nyampailah kami di depan istana Negara, dari situ kami berlanjut kea rah thamrin, pas nyampe lampu merah depan Indosat,di danang tiba-tiba mimisan,mungkin karena kecapekan,waduh.. si danang mulai panic, akhirnya kami menepi di bunderan depan indosat sambil danang memegangi hidungnya yg mengalir darah. Setelah make sure bahwa danang sudah ok dan tidak panic, akhirnya saya memutuskan berangkat sendiri menuju tempat yg di sana si wahyu sudah menunggu dan danang berbalik arah dan menuju rumah untuk istirahat saja. Gak lama kemudian saya bertemu wahyu di depan museum(saya lupa nama museum nya..hehehhee)
Dan selanjutnya si wahyu dan saya melanjutkan perjalanan untuk menuju ke kota tua, dengan semangat 45 wahyu pun langsung menggowes di depan saya,maklum habis upgrade ke 9 Speed, jadi bawaanya pingin ngebut mulu cui…wkkwkw…. Dan di depan mata sudah tersusul keluarga dari kakak si wahyu beserta istrinya dan anaknya, sesaat saya terkagum akan sepeda yang di pakai oleh kakak si wahyu, dengan berbahan karbon tentunya sangat ringan sepeda balapnya, saya perkirakan itu sepeda harganya gak dapet kalau 17juta, gile…. Sepertinya kelebihan duit kalau sepeda semahal itu buat saya,tapi kalau buat urang yang berduit no problemo J, Kemudian sampai lah kami di jalan GajahMada Harmoni,belum terlalu rame sepertinya, maklum hari minggu,tapi pagi itu sudah banyak Polisi yang melakukan Razia, terutama razia motor. Mungkin banyak orang gak mengira bahwa aka nada razia motor sepagi itu.maka banyaklah pengendara motor yang terkena razia, baik karena tidak lengkap,tidak memakai helm dan sebagainya.
Setelah menyusuri harmoni yang tidak begitu ramai, sampailah kami di kota tua,ternyata disana sudah cukup ramai, ada rombongan ibu-ibu dari Jakarta utara yang memakai jersey warna kuning,ada segerombolan anak muda yang memakai mountain bike,dan ada bermacam-macam sepeda ontel yang siap di sewakan bagi para pengunjung untuk berputar-putar mengitari kawasan kota tua ini.selain itu ternyata banyak juga para pasangan-pasangan yang lagi mengambil gambar untuk di jadikan prewedding.jadi pingin…hehehhehe
Beberapa sepeda tua yang siap di sewakan untuk para pengunjung yang tidak membawa sepeda untuk berputar-putar keliling kota tua.
Museum Wayang yang ada di kawasan kota tua.
Tidak puas di situ, akhirnya kami lanjutkan sepedahan kali ini untuk menuju pelabuah sunda kelapa yang cukup bersejarah, setelah bertanya-tanya dan sempat nyasar di beberapa jalan, hingga kami menyusuri jalan-jalan setapak,jalan-jalan berkerikil, melewati rel kereta api, dan berbelok kiri, akhirnya sampailah kami di pelabuhan sunda kelapa yang banyak menyimpan sejarah ini.
Dalam hati saya terkagum-kagum atas karya-karya orang kita,yang bisa membuat kapal secara manual dengan tangan-tangan trampilnya untuk menghasilkan maha karya yang sangat-sangat besar ini, jadi teringat akan pelajaran waktu saya masih duduk di sekolah dasar yang menerangkan nenek moyang kita adalah pelaut yang menjelajah dunia, dari benua asia, bahkan sampai ke benua eropa sekalipun. Saya semakin yakin kalau teori itu benar J
Saya dan wahyu berpose sejenak di depan kapal yang sudah tua.
Wahyu dan kakaknya sekeluarga
Saya ikutan foto lagi J
Setelah puas berkiling di pelabuhan sunda kelapa, pukul 8.30 perjalanan kami lanjutkan menuju kota tua lagi, dan sampailah kami di jembatan gantung yang bersejarah juga, ternyata ada beberapa pasangan yang melakukan sesi photo prewedding lagi… ah ini manasin saya aja…hahhaha…
Dan gak lama kemudian sampailah kembali kami di kawasan kota tua lagi, perjalanan selanjutnya kami menuju jalan tanjung untuk sarapan bubur ayam yang terkenal uenaaak itu.. J setelah melahap satu mangkok bubur ayam yang ueenak tersebut, akhirnya kami berpisah untuk menuju rumah masing2.. J
Rupanya bersepeda selain sehat, bisa juga di jadikan alternative berekreasi dan berlolahraga yang cukup murah meriah bukan?! J
memang menyenangkan sepedaan di kota tua …
coba kalau dibuat lebih bike friendly dari museum fatahillah sampai pelabuhan sunda kelapa … bawa gowes anak ga bakalan bikin deg deg-an