Sering Kerja Lembur = Workaholic ???
Sering kerja lembur, mengerjakan tugas kantor di rumah, khawatir
dipecat karena kurang kerja keras, serta hubungan yang minim dengan
keluarga merupakan beberapa indikasi dari workaholism atau “ketagihan”
kerja.
Pegawai di Jepang adalah contoh ekstrem pekerja workaholic yang
menghabiskan 12 jam sehari untuk mengerjakan tugas kantor. Rata-rata
jam kerja pegawai di Jepang memang tertinggi di dunia (2.450 jam per
tahun). Padahal, bekerja lebih dari 40 jam per minggu saja sudah
diindikasikan sebagai workaholic.
Workaholism di Jepang bahkan begitu seriusnya hingga menyebabkan
kematian. Mereka menghabiskan berjam-jam mengerjakan tugas kantor
sehingga menimbulkan efek samping seperti kelelahan, stres, kurang
tidur, serangan jantung, bahkan stroke. Perdana Menteri Jepang Keizo
Obuchi adalah salah satunya. Dia terkena stroke dan meninggal karena
bekerja kelewat keras.
Di kota besar seperti Jakarta, sering pekerja workaholic tidak sadar
bahwa mereka sudah “ketagihan” kerja karena tingginya tuntutan kantor
terhadap pegawainya. Mereka terbiasa bekerja keras sampai tidak bisa
lagi menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Bukan lagi
bekerja untuk hidup, tapi hidup untuk bekerja.
Jika pekerjaan anda sering menyebabkan stress atau penyakit, itu
mungkin pertanda anda terkena efek workaholic. Cepat cari solusinya
sebelum terkena efek yang lebih parah.

One Comment

  1. tahu sendiri kan Li, gimana kerja di Jurtech? mau ngga’ mau elu dibikin jadi workaholic. kalau engga’ bisa mengikuti, ya monggo resign… 🙂
    lembur kok wajib, hehehe…
    hilangkan stress dengan bersenang-senang! 🙂

Leave a Reply to ardal Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *